Wednesday, November 26, 2008

Beberapa Hal Penting yang perlu kita waspadai dan dapat dilakukan sesuatu untuk mengatasinya

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan jika dalam kondisi tertentu. Mudah-mudahan berguna untuk Kita semua :


1. Nomor darurat.

Nomor darurat untuk telepon genggam adalah 112. Jika anda sedang di daerah yang tidak menerima sinyal HP dan perlu memanggil pertolongan, silahkan tekan 112, dan HP akan mencari network yang ada untuk menyambungkan nomor darurat bagi anda, dan yang menarik,nomor 112 dapat ditekan biarpun keypad di-lock. Cobalah..

2. Kunci mobil ada ketinggalan di dalam mobil?

Anda memakai kunci remote? Kalau kunci anda ketinggalan dalam mobil dan remote cadangannya di rumah, tinggal telpon orang rumah dengan HP, lalu dekatkan HP andakurang lebih 30 cm dari mobil, dan minta orang rumah untuk menekan tombol pembuka pada remote cadangan yang ada dirumah (waktu menekan tombol pembuka remote, minta orang rumah mendekatkan remote-nya ke telepon yang dipakainya)

3. Baterai cadangan tersembunyi

Kalau baterai anda hampir habis, padahal anda sedang menunggu telpon penting, dan telpon anda dibuat olehNOKIA, silahkantekan *3370#, maka telpon anda otomatis restart danbaterai akan bertambah 50%. Baterai cadangan ini akan terisi waktu anda mencharge HP anda.

4. Tips untuk men-cek keabsahan mobil/motor anda(Jakarta area only)

Ketik :contoh metro b86301o (merah no polisi anda) Kirim ke 1717, nanti akan ada balasan darikepolisian mengenai data2kendaraan anda, tips ini juga berguna untukmengetahui data2 mobil bekasyang hendak anda beli/incar.


5. Jika anda sedang terancam jiwanya karena dirampok/ditodong seseorang untuk mengeluarkan uang dari atm maka anda bisa minta pertolongan diam-diam dengan memberikan nomor pin secara terbalik, misal no asli pin anda 1254 input 4521 di atm maka mesin akan mengeluarkan uang anda juga tanda bahaya ke kantor polisi tanpa diketahui pencuri tsb. Fasilitas ini tersedia di seluruh atm tapi hanya sedikit orang yang tahu tolong kasih tahu info kepada yang lain

Read More......

Co-Branding Strategy

Teflon by Dupont. Stiker ini diantaranya menempel di peralatan rumah tangga produksi Maspion. Stiker tentu akan mengangkat citra merek dari produk buatan Sidoarjo ini, karena didampingi merek kesohor yang sudah akrab dengan sebagian konsumen. Edukasi pasar mengenai lapisan anti lengket dari DuPont ini telah gencar dilakukan sebelumnya, dan khalayak konsumen mengenal dan meyakini kualitas Teflon sebagai ingredient brand lapisan anti lengket yang dikeluarkan perusahaan ternama DuPont. Merek Maspion sebagai pembuat finished product akan terkatrol jika memakai Teflon sebagai komponennya. Inilah salah satu bentuk co-branding antara Maspion sebagai produsen finished product dan Teflon-DuPont sebagai produsen ingedients product.


Lantas apa keuntungannya Teflon dengan sering dicantumkannya di berbagai finished product?. Tentu saja exposure-nya menjadi meningkat, dan awarenessnya akan meningkat pula. Itu dari sisi awareness. Dari sisi yang lain awareness yang tinggi ini akan mendorong para produsen finished product untuk memakai produknya sekaligus melakukan co-branding sehingga dia mempunyai bargaining position karena dikenal oleh end users. Dupont tidak hanya menjadi pemasok dari produsen finished products yang nasibnya ditentukan oleh mereka. Dengan perceived quality yang tinggi dari end users, maka akan menjadi pilihan utama bagi para produsen, sekaligus yang membuka peluang untuk menjual dengan harga yang lebih tinggi dari kompetitor/pemasok yang lain.

Yang lebih dulu terkenal dengan pola co-branding dengan ingredients brand adalah tata suara stereo dari Dolby. Baru-baru ini digelar iklan yang cukup gencar oleh Polytron mengenai home theatre Minimax MX 7 yang menggunakan teknologi dari Dolby. Co-branding ini akan mengangkat brand image Polytron yang diproduksi di Jawa Tengah ini. Produk ini akan menjadi flagship brand bagi produk Polytron. Walaupun nantinya produk ini terjual tidak terlalu banyak, tetapi dapat meningkatkan perceived quality terhadap produk-produk Polytron, khususnya audio.

Tetapi ingredient brand yang paling spektakuler adalah Intel dengan program co-branding- nya yang sangat terkenal : Intel Inside. Intel menyadari bahwa ia tidak menjual secara langsung kepada end users tetapi harus melalui pabrik komputer. Sehingga nasibnya tergantung kepada pabrik komputer, mau membeli produknya atau tidak. Intel mendorong perusahaan komputer ternama seperti IBM, Compact, Gateway, dan Dell untuk memasang logo Intel Inside dalam iklannya maupun dalam kemasannya. Intel bersedia memberikan imbalan diskon 3 persen dari total pembelian jika mencantumkan dalam iklannya dan 5 persen jika para produsen komputer itu bersedia memasang dalam kemasannya. Kampanye ini dianggarkan dengan biaya tidak tanggung-tanggung, 100 juta dolar AS tiap tahun. Intel Inside ini selama 18 bulan telah terpasang dalam 90 ribu halaman yang jika dihitung kira-kira menjadi 10 milyar exposure. Hasilnya, recognition di kalangan end users meningkat pesat dari 46 persen menjadi 80 persen. Setelah kampanye itu berjalan setahun penjualan intel di seluruh dunia meningkat 63 persen.

Di antara end users ini kebanyakan tidak banyak mengetahui mengenai seluk-beluk mikro prosesor. Mereka pikir jika perusahaan-perusahaan komputer terkenal seperti IBM saja mempercayakan mikro prosesornya yang sangat vital bagi sebuah komputer kepada Intel, tentu kualitasnya telah teruji. Betapa besar pengaruh perceived quality terhadap Intel, dapat terlihat bagaimana AMD berusaha mengajak para konsumen untuk berpikir rasional dengan menawarkan produk sekelas dengan selisih harga 31 sampai 39 persen. Pengaruh ini mengarah kepada price premium sebagai keuntungan yang muncul dari brand equity. Intel juga melakukan price premiun measurement ini. Setiap minggu pewawancara di toko-toko komputer bertanya kepada pengunjung berapa besar diskon yang harus diberikan kepada sebuah komputer agar pembeli berpindah untuk membeli komputer lain tanpa label Intel Inside.

Co-branding antara Intel dengan sejumlah produsen komputer terkemuka tentu mengangkat brand image Intel dan perceived quality terhadapnya, disamping edukasi pasar yang dilakukan sendiri. Pada gilirannya, perceived quality yang tinggi ini dapat pula ditransfer kepada merek komputer yang brand awareness-nya relatif rendah. Ingredient brand Intel dengan label Intel Inside-nya dapat mengangkat citra merek komputer yang tidak terlalu dikenal konsumen. Tentu ini membuat para produsen finished product komputer memilih Intel, ketimbang memilih produk kompetitornya walaupun mungkin lebih mahal.

Berbagai manfaat dapat dipetik dari strategi co-branding ini, untuk kasus Polytron dan Maspion co-branding dengan merek ternama seperti Teflon-Dupont dan Dolby memberikan jaminan bagi konsumen yang belum terlalu yakin dengan kinerja kedua merek tersebut. Konsumen enggan untuk mencoba produk baru maupun merek yang tidak mereka kenal dengan baik. Sebagai produsen produk elektronik, Polytron cukup dikenal, walaupun perceived quality masih di bawah merek Jepang. Tetapi untuk produk home theatre yang canggih, expertise-nya masih belum sepenuhnya diyakini konsumen. Proses pengambilan keputusan untuk membeli sebuah home theatre adalah tergolong high involve decision making. Dengan melakukan co-branding dengan Dolby maka terjadi transfer perceived quality dari Dolby ke Polytron. Merek Dolby memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk ini layak untuk dicoba. Pencantuman Dolby berarti mengkomunikasikan bahwa produk Minimax MX 7 dari Polytron ini sudah berkualitas tinggi. Co-branding dengan Dolby juga memperkuat kesan iklan Minimax MX 7, karena Dolby sudah sangat terkenal. Polytron tidak perlu lagi melakukan komunikasi pemasaran untuk menonjolkan kehebatan tata suara Dolby, tetapi dapat lebih berkonsentrasi pada benefit lainnya, apakah modelnya, layanan pasca jual, konsultasi tata letak agar dapat menghasilkan tata suara yang prima dan lain-lain.

Co-branding dipakai berbagai perusahaan untuk meningkatkan pengaruh dan lingkup mereknya, memasuki area atau sektor pasar yang baru. Juga dipakai menyodorkan teknologi baru, mengurangi biaya melalui skala ekonomis dan untuk penyegaran citra. Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan co-branding ? Pada hakikatnya co-branding adalah suatu bentuk kerjasama di antara dua merek atau lebih, memanfaatkan brand awareness kedua belah pihak dan nama merek masing-masing masih dipakai. Biasanya, menurut Blackett & Russel masa kerjasama co-branding ini berada di antara jangka menengah sampai jangka panjang, dan jika belum cukup alasan untuk melakukan merek baru atau joint venture secara legal.

Dalam kasus Polytron jenis co-branding yang dipakai adalah ingredient co-branding. Masih menurut Blackett dan Russel terdapat tiga bentuk co-branding lainnya, yaitu rich awareness co-branding, values endorsement co-branding, complementary competence co-branding. Dalam rich awareness co-branding keterlibatan kedua belah pihak dan penciptaan nilai yang dihasilkan relatif rendah, dan tujuan intinya adalah untuk meningkatkan exposure kepada masing-masing basis pelanggan untuk meningkatkan brand awareness. Dalam values endorsement co-branding dilakukan kerjasama khusus untuk menjadi endorsement nilai merek sehingga kedua mitra dapat memperkuat reputasi mereknya. Dalam complementary competence co-branding, dua merek yang komplementer bergabung untuk memproduksi sebuah produk yang pada intinya bukan sekedar menjumlahkan kedua bagian tetapi masing-masing mitra mempunyai komitmen untuk memilih kompetensi intinya agar tercipta produk yang unggul.

Bagi sebagian perusahaan manfaat co-branding lebih bersifat taktis yang tujuannya untuk memanfaatkan kapabilitas reputasi mitra untuk memasuki suatu pasar baru dan secara bersama-sama meningkatkan pemasukan. Bagi perusahaan yang lain co-branding lebih bersifat permanen, khususnya di sektor industri teknologi tinggi yang membutuhkan investasi yang besar.

Pustaka :
The Jakarta Consulting Group. 2008. Co-Branding Strategy. Jakarta
Sumber:Milis S2_TI_UI_Depok_2008

Read More......

Friday, November 21, 2008

Pertolongan Pertama Pada "STROKE"

Berikut ini adalah cara memberikan pertolongan pertama pada orang yang terkena stroke. Informasi ini dikirim oleh teman via email. Semoga bermanfaat...


Ada satu cara terbaik untuk memberikan pertolongan pertama kepada orang yang mendapat serangan STROKE.

Cara ini selain dapat menyelamatkan nyawa si penderita , juga tidak menimbulkan efek sampingan apapun. Pertolongan pertama ini dijamin merupakan pertolongan GAWAT DARURAT.

Sebagaimana diketahui , orang yang mendapat serangan STROKE, seluruh darah di tubuh akan mengalir sangat kencang menuju pembuluh darah di otak. Apabila kegiatan pertolongan diberikan terlambat sedikit saja , maka pembuluh dara pada otak tidak akan kuat menahan aliran darah yang mengalir dengan deras dan akan segera pecah sedikit demi sedikit.

Dalam menghadapi keadaan demikian jangan sampai panik tetapi harus tetap tenang. Si penderita harus tetap berada di tempat semula dimana ia terjatuh (Mis : di kamar mandi, kamar tidur, atau dimana saja )

JANGAN DIPINDAHKAN !!!!

Sebab dengan memindahkan si penderita dari tempat semula akan mempercepat perpecahan pembuluh darah di otak. Penderita harus di bantu mengambil posisi duduk yang baik agar tidak terjatuh lagi , dan pada saat itu pengeluaran darah dapat dilakukan, fungsinya adalah untuk mengurangi tekanan darah ke otak.

Untuk yang terbaik menggunakan JARUM SUNTIK , namun apabila tidak ada , maka JARUM JAHIT / JARUM PENTUL / PENITI dapat dipakai dengan terlebih dahulu di-steril-kan dulu dengan cara di bakar diatas api atau dibilas alkohol.Setelah jarum steril, segera lakukan PENUSUKAN pada 10 UJUNG JARI TANGAN.

Titik penusukan kira-kira 1 cm dari ujung kuku. Setiap jari cukup di tusuk 1 KALI SAJA dengan harapan setiap jari mengeluarkan tetes darah. Pengeluaran darah juga dapat dibantu dengan cara di tekan apabila darah ternyata tidak keluar dari ujung jari.

Dalam jangka waktu kira-kira 10 menit , si penderita akan seger sadar kembali. Bila mulut si penderita tampak Mencong / Tidak normal , maka KEDUA DAUN TELINGA si penderita HARUS DITARIK - TARIK sampai berwarna kemerah-merahan. Setelah itu lakukanlah 2 KALI PENUSUKAN pada masing-masing UJUNG BAWAH TELINGA sehingga darah keluar sebanyak 2 tetes dari setiap ujung daun telinga.

Read More......

Asal Usul Tari Zapin

Berbagai tradisi Betawi mendapat pengaruh yang cukup kuat dari daerah-daerah Jawa Barat. Hal ini mudah diiahami sebab wilayah budaya Betawi secara geografis termasuk ke dalam daerah Jawa Barat. Di samping kebudayaan Betawi juga banyak mendapat pengaruh kebudayaan Melayu yang sangat jelas pada lagu dan irama yang mengiringi tari-tarian tertentu, seperti Samrah, Tari zafin yang kini berkembang di Jakarta sangat mungkin merupakan pengaruh kebudayaan Melayu. Terutama setelah pengaruh Islam masuk ke Indonesia.


Diperoleh keterangan bahwa perkataan Tari dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab "Tar ", asalnya nama sebuah alat musik Timur Tengah. Buku tentang tarian Islam yang pertama, adalah "Kitab al-raqsh wa’l-zafn". Kitab tarian dan gerak kaki. Pengaruh kitab ini masih dapat kita lihat dalam kesenian tari Indonesia di Riau. Tari Zafin (al-zafn), sekarang masih hiudp subur di Riau. Berkembang di mana-mana semenjak dari istana sampai ke kedai-kedai kopi. Serampang Dua Belas adalah "dansa" populer peninggalan kerajaan Islam Riau. Syair dalam musiknya (Oemar Amin Hoesin, hal. 466-467).

Menurut keterangan Abdurrahman Al Habsyi, tari zafin telah ada sejak lebih dari seabad yang lalu. Dibudayakan di kalangan ulama keturunan Arab. Menurutnya terdapat dua jenis tari zafin. Pertama Tari Zafin Umum; kedua tari Zafin Betawi. Bahwa Tari Zafin Umum, adalah tari zafin yang berkembang kalangan ulama (keturunan) Arab, sedangkan Tari Zafin Betawi adalah tari Zafin yang berkembang di masyarakat Betawi yang bukan kalangan ulama.

Pengelompokkan tari zafin seperti yang disampaikan oleh Abdurrahman AlHabsyi tersebut di atas, dimaksudkan untuk mempertegas perbedaan penampilannya. Tari Zafin Umum penampilannya lebih Arabis, artinya tidak saja karena lagu-lagunya yang berbahasa Arab, akan tetapi gerakan tarinya juga kelihatan lebih murni. Berbeda dengan Tari Zafin Betawi yang berkembang dewasa ini. Selain lagu-lagunya yang sudah tidak lagi mengusahakan lagu-lagu Arab juga gerakan-gerakan tarinya sudah mendapat banyak pengaruh tari tarian Melayu. Gerakan tangan hampir sama "lebatnya" dengan gerakan kaki. Pada Tari Zafin umumnya hal ini tak tampak. Fungsinya juga sudah beralih, tari Zafin Betawi lebih menunjukan sebagai tari pertunjukan dibanding sebagai tari pergaulan. Tari Zafin Betawi juga sering memperlihatkan pola tari berpasangan, pria dan wanita, walaupun penari prianya merupakan ”travesti".

Selanjutnya dikatakan oleh Abdurrahman AlHabsyi, bahwa Tari Zafin Betawi lahir sebagai peniruan atas Tari Zafin yang biasa ditarikan oleh kalangan Ulama Arab (keturunan). Oleh sebab itu pula sebagaian masyarakat Betawi menyebutnya dengan istilah "Tari Arab Dingkring".

Menurut perkiraan yang masih memerlukan penelitian tari zafin mungkin berasal dari tarian kelompok ahli sufi, seperti Jalaludin Rumi, sebagai pelengkap upacara ritualnya. Tariannya dianggap sebagai olah gerak yang membebaskan jiwa dari ikatan duniawi. Dengan menarik nafas dalam-dalam jemaahnya berulang-ulang menggumamkan: Allah Allah - Allah. Lalu tar (genderang) pun dipukul, mula-mula pelahan, berangsur makin nyaring. Seorang darwisy bertopi kerucut clan berjubah mulai menari, berputar-putar ke kiri dengan kedua belah tangannya terentang lebar-lebar, telapak tangan kanan menghadap ke atas. Seclang telapak tangan kirinya menghadap ke bawah. Seluruh majlis mengumandangkan syahadat. Pertama-tama pelahan, makin lama makin cepat, nyaring dan merdu. Kemudian masuk pula jemaah lainnya, mengitari sang sufi yang sedang menari berputar-putar, dalam arah yang berlawanan.

Perkiraan bahwa tari zafin berasal, dari kebiasaan kelompok ahli sufi demikian itu, berdasarkan keterangan Abdurahman Alhabsyi yang antara lain menyatakan, bahwa sudlah jadi kebiasaan beberapa ulama kalau berkumpul pada waktu-waktu tertentu di majlis taklim Sayid Ali Alhabsyi di Kwitang, menari zafin bersama diiringi orkes gambus.


Sumber seni : TARI ZAFIN, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta



Read More......