Malang benar nasib Persija Jakarta, dalam lanjutan pertandingan Indonesia Super League (ISL) tadi malam melawan Arema Malang. Pada pertandingan tersebut setidaknya ada beberapa kejadian yang merugikan tim Persija Jakarta. Pertama adalah tidak diberikannya penalti oleh wasit meski jelas-jelas asisten wasit sudah mengangkat bendera tanda terjadi pelanggaran (handsball) di kotak penalti. Tetapi wasit (Viator Ambarita) tanpa melakukan komunikasi dengan asisten wasit langsung memberikan keputusan yang tidak obyektif, hanya sebuah tendangan bebas di luar kotak penalti.
Derita kedua adalah, disahkannya gol Bouston Brown ketika bola fair play ditembak ke arah gawang Hendro Kartiko. Kita menjadi ingat ketika Tiery Henry saat masih berseragam Arsenal melakukan hal yang sama, sehingga menjadi perdebatan di jagad persepakbolaan Inggris
Apa yang dilakukan oleh Bouston Brown adalah jelas-jelas mencederai semangat Fair Play yang diusung dunia sepakbola, apalagi ini dilakukan oleh seorang pemain asing yang semestinya dapat memberikan contoh baik untuk insan sepakbola Indonesia. Rasanya ke depan perlu ada pembelajaran moral untuk pemain sepakbola mengenai Fair Play. Dan organisasi sepakbola dunia (FIFA) perlu untuk membuat aturan tegas mengenai kejadian ini, karena selama ini tidak ada secara tertulis di dalam aturan FIFA.
Gol yang dicetak oleh Bouston Brown akan dicatat sebagai gol terburuk dalam sejarah ISL. Dan rasanya pemainnya pun akan dikenang sebagai pemain yang tidak memiliki semangat fair play. PSSI sebagai induk organisasi sepakbola Indonesia perlu mengambil langkah bijak menyikapi masalah ini sehingga ke depan kejadian ini tidak membuat aib sepakbola Indonesia.
Dimanakah moralmu Bouston Brown?? Apakah dengan cara ini Anda ingin membuktikan diri sebagai seorang pesepakbola hebat?
No comments:
Post a Comment