Hari ini tepat 28 Oktober, 81 tahun lalu di Negeri Jakarta, para pemuda berkumpul melakukan rapat yang pada akhirnya mengeluarkan satu konsensus yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928
Di instansi Pemerintah dan lembaga pendidikan diadakan upacara bendera sebagai peringatan atas momentum sejarah tersebut. Tak terkecuali di tempat kami bekerja. Ironisnya ketika kami menyanyikan lagu Bangun Pemuda, hanya sebagian yang masih hafal lirik lagu tersebut. Mungkin karena pesertanya sebagian besar sudah tidak muda lagi (Manula), atau memang semangat kebangsaan yang mulai luntur. Semoaga itu tidak demikian adanya.
Tentunya semangat pemuda tahun 1928 itu tidak serta merta luntur seiring bertambahnya usia kita. Patah tumbuh hilang berganti. Oleh karena itu, sebagai pemuda mari kita ikut memaknai peringatan Sumpah Pemuda ke-81 dengan berkarya sesuai bidang dan keahlian masing-masing, serta menjalankan tugas dan kewajiban kita sesuai yang diharapkan.
Bangun Pemudi Pemuda Indonesia
Tangan Bajumu Singsingkan Untuk Negara
Masa Yang Akan Datang Kewajibanmu Lah
Menjadi Tanggunganmu Terhadap Nusa
Menjadi Tanggunganmu Terhadap Nusa
Sudi Tetap Berusaha Jujur dan Ikhlas
Tak Usah Banyak Bicara Trus Kerja Keras
Hati Teguh dan Lurus Pikir Tetap Jernih
Bertingkah Laku Halus Hai Putra Negri
Bertingkah Laku Halus Hai Putra Negri
(A. Simanjuntak)