Showing posts with label Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Kesehatan. Show all posts

Wednesday, September 14, 2011

Cara Mengenyahkan Nyamuk..Murah Meriah

Musim kemarau (panas) yang saat ini terjadi seperti biasanya diikuti oleh banyaknya NYAMUK di sekitar kita. Rasanya tidak ada rumah yang bebas nyamuk. Hampir tiap hari mengengar obrolan tetangga, "tadi malam ga bisa tidur, banyak nyamuk." Berikut ini adalah tip dari seorang kawan bagaimana mengenyahkan nyamuk di rumah tanpa harus keluar banyak biaya, asal mau sedikit berusaha.


Pernah lihat nyamuk berkumpul diatas kepala saat magrib?....Itu kunci nya......
Menjelang magrib, taruh baskom/ember plastik warna hitam kosong dilantai didalam rumah.......... nyamuk yang aktif menjelang magrib akan datang masuk kerumah karena mencium bau darah manusia didalam rumah.
Nyamuk2 akan berputar diatas baskom kosong tersebut...
Siapkan tutup panci yang ringan ...oles minyak jelantah (lebih kental).... ayunkan pada nyamuk (tak perlu tenaga ayun)....nyamuk akan menempel....ulangi berulang kali ..maka anda bisa tidur lebih nyenyak tanpa gangguan nyamuk pada jam2 berikutnya.

Buka semua pintu kamar tidur tapi pintu keluar ditutup....nyamuk yang tersisa dikamar akan mendekati anda (yang sedang berada diruang tamu nonton TV) karena bau darah manusia.....siapkan piring dengan diolesi minyak jelantah....ayunkan agar nyamuk menempel dipiring......murah meriah.... bebas malaria dan bebas demam berdarah.....lakukan tiap malam agar bisa tidur nyenyak......tak perlu obat semprot.....Ide telah SAYA terapkan sejak lama........

BILA ADA SATU DARI KELUARGA KENA MALARIA....AGAR SISAKIT TIDUR DENGAN KELAMBU UNTUK MENCEGAH PENULARAN PADA ANGGOTA KELUARGA YANG SEHAT.

Sumber: Herliyani Suharta

Read More......

Monday, January 31, 2011

Diet Murah Turunkan Berat Badan dan Kolesterol

Banyak di antara kita mungkin mengalami yang namanya Obesitas ataupun tingginya kadar kolesterol. Biasanya kolesterol sering menghinggapi orang-orang di atas usia 40 tahun, tapi nanti dulu, yang berusia di bawah itu pun bisa saja memiliki kolesterol tinggi ketika pola makan tidak benar dan olah raga tidak teratur. Beragam cara pun dilakukan orang untuk menurunkan berat badan dan kadar kolesterol.


Berbagai program diet, latihan olah raga sampai konsumsi beberapa obat yang tentu saja memerlukan pengorbanan, biaya, waktu dan tenaga tentunya. Sebenarnya ada cara yang cukup murah dan efektif. Cukup konsumsi saja Daun Jati Cina pagi dan malam setelah makan. Pengalaman kami dan beberapa kawan yang telah mengkonsumsinya, Daun Jati Cina dapat membantu menurunkan berat badan dan kadar kolesterol secara signifikan dalam waktu yang tidak terlalu lama jika rutin dikonsumsi.

Cara konsumsinya, daun jati cina yang sudah kering diambil 1 sendok teh lalu diseduh dengan air panas. Seperti membuat teh tubruk saja, minum selagi hangat. Rasanya seperti teh tetapi aromanya khas. Kalau mau yang lebih praktis, silakan cari saja kemasan kapsul, minum pagi dan malam. Kalau yang ini lebih cepat reaksinya. Kalau Teh jati cina, frekuensi buang air besar (BAB) akibat proses pembuangan lemak dalam tubuh biasanya 1-3 kali per hari, konsumsi kapsul jati cina menyebabkan frekuensi BAB 3-5 kali per hari. Tetapi dampaknya sangat terasa sekali terhadap penurunan berat badan dan kadar kolesterol. Oleh karena itu disarankan minum banyak air putih agar tidak kekurangan cairan.

Jika anda mengalami masalah obesitas dan kolesterol, ada baiknya mencoba cara ini. Selamat Mencoba

Read More......

Monday, August 30, 2010

Hati-hati Minuman Berenergi

Sudah sejak lama memang informasi mengenai ketidakamanan minuman berenergi menjadi buah bibir. Berita berikut ini adalah hasil penelitian mengenai kandungan dari minuman berenergi dan bahayanya bagi kesehatan kita. Jadi lebih baik berhati-hati dan perbanyak minum air putih..


VIVAnews - Berpuasa sepanjang hari memang menyebabkan badan merasa lemas. Banyak orang kemudian tergiur minuman tonik atau energi saat berbuka.

Namun, ahli gizi menyarankan agar tidak mengasup minuman energi setelah berbuka. Sebab, setelah puasa tubuh membutuhkan cairan untuk membersihkan dan mengisi kembali tubuh serta menyesuaikan dengan tingkat gula darah.

Seperti dikutip dari Arab News, Dr Khalid Madani, pengawas umum dari Departemen Gizi di Departemen Kesehatan Saudi Arabia, mengatakan, minuman berenergi tinggi gula dan kafein penyebab masalah kesehatan seperti gangguan ginjal, kerusakan hati, dan diabetes.

Konsumsi minuman tonik juga menyebabkan badan mengalami gejala seperti lelah, pusing, gelisah, dan sakit kepala parah. Air putih merupakan minuman yang paling dianjurkan saat berbuka.

Sebuah riset dari Nova Southeastern University Florida yang terbit dalam Jurnal Doctors and Sportsmedicine menyimpulkan, minuman energi menimbulkan efek merugikan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan terus-menerus.

Minuman energi mengandung 505 mg kafein dalam 355 ml atau setara dengan 14 kaleng soda. Angka ini jauh lebih tinggi dari ambang batas kafein yang diperbolehkan Badan Obat dan Makanan AS (FDA) sebesar 71 mg dalam 355 ml. Selain itu, kandungan gula dan taurin minuman energi sangat tinggi.

Stephanie Ballard, seorang peneliti AS mengatakan ada bukti minuman ini berkontribusi untuk berat badan dan beberapa penyakit lainnya. "Banyak orang berpikir bahwa seseorang tidak dapat overdosis pada kafein. Tetapi konsumsi kafein terlalu banyak bisa menyebabkan ketegangan, mengantuk dan gugup, osteoporosis, penyakit jantung, masalah vaskuler, komplikasi usus dan bahkan kematian," katanya.

Selama Ramadan, minuman berenergi laris manis di kawasan Timur Tengah. Permintaan minuman penambah tenaga tersebut mengalami kenaikan permintaan.

Sumber: http://id.news.yahoo.com/viva/20100829/tls-bahaya-minuman-berenergi-saat-buka-p-34dae5e.html

Read More......

Wednesday, December 24, 2008

Bahan Berbahaya Yang Dilarang Untuk Pangan

Bahan berbahaya adalah bahan kimia baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 472/ Menkes/ Per/ V/ 1996 tentang Pengamanan Bahan Berbahaya BagiKesehatan) .


Sesungguhnya bahan kimia bersifat esensial dalam peningkatan kesejahteraan manusia, dan penggunaannya sedemikian luas di berbagai sektor antara lain industri, pertanian, pertambangan dan lain sebagainya. Singkatnya, bahan kimia dengan adanya aneka produk yang berasal dari padanya telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan sehari-hari.

Namun hal yang perlu kita waspadai adalah adanya kecenderungan penggunaan yang salah (misuse) sejumlah bahan (kimia) berbahaya pada pangan. Bahan kimia berbahaya yang sering disalahgunakan
pada pangan antara lain boraks, formalin, rhodamin B, dan kuning metanil. Keempat bahan kimia tersebut dilarang digunakan untuk pangan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Di bawah ini diketengahkan sejumlah tujuan peruntukan dari senyawa-senyawa tersebut.
- Boraks digunakan untuk mematri logam; pembuatan gelas dan enamel; anti jamur kayu; pembasmi kecoa; antiseptik; obat untuk kulit dalam bentuk salep; campuran pembersih.
- Formalin digunakan untuk pembunuh kuman sehingga banyak dimanfaatkan sebagai pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian; pembasmi lalat dan berbagai serangga lain; bahan untuk pembuatan sutra buatan, zat pewarna, pembuatan gelas dan bahan peledak; dalam dunia fotografi biasanya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan
kertas; bahan untuk pengawet mayat; bahan pembuatan pupuk lepas lambat (slow- release fertilizer) dalam bentuk urea.
- Formaldehid; bahan untuk pembuatan parfum; bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku; pencegah korosi untuk sumur minyak; bahan untuk insulasi busa; bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood); dalam konsentrasi yang sangat kecil (< 1%) digunakan sebagai pengawet untuk berbagai produk konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut, perawat sepatu, shampoo mobil, lilin dan pembersih karpet.
- Rhodamin B digunakan sebagai zat warna untuk kertas, tekstil (sutra, wool, kapas); sabun, kayu dan kulit; sebagai reagensia di laboratorium untuk pengujian antimon, kobal, niobium, emas, mangan, air raksa, tantalum, talium dan tungsten; untuk pewarna biologik.
- Kuning metanil selain digunakan sebagai pewarna tekstil dan cat; juga digunakan sebagai indikator reaksi netralisasi (asam-basa).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 722/ Menkes/ Per/ IX/ 1988 tentang Bahan Tambahan Makanan, bahan yang dilarang digunakan pada pangan meliputi boraks/ asam borat, asam salisilat dan garamnya, dietilpirokarbonat, dulsin, kalium klorat, kloramfenikol, minyak nabati yang dibrominasi, nitrofuranazon, serta formalin.

Disamping itu, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 239/ Menkes/ Per/ V/ 1985 tentang Zat Warna Tertentu yang dinyatakan Sebagai BahanBerbahaya, memuat sebanyak 30 zat warna yang dilarang digunakan untuk pangan termasuk rhodamin B dan kuning metanil. Pelarangan tersebut tentunya berkaitan dengan dampaknya yang merugikan kesehatan manusia.

Potensi risiko yang dapat ditimbulkan dari masing-masing keempat bahan berbahaya tersebut adalah sebagai berikut:
- Boraks beracun terhadap semua sel. Bila tertelan senyawa ini dapat menyebabkan efek negatif pada susunan syaraf pusat, ginjal dan hati. Ginjal merupakan organ yang paling mengalami kerusakan dibandingkan dengan organ lain. Dosis fatal untuk dewasa berkisar antara 15-20 g dan untuk anak-anak 3-6 g. Bila tertelan, dapat menimbulkan gejala-gejala yang tertunda meliputi badan terasa tidak nyaman (malaise); mual, nyeri hebat pada perut bagian atas (epigastrik) ; pendarahan gastroenteritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, demam, dan rasa sakit kepala.
- Formalin (larutan formaldehid) , paparan formaldehid melalui saluran pencernaan dapat mengakibatkan luka korosif terhadap selaput lendir saluran pencernaan disertai mual, muntah, rasa perih yang hebat dan perforasi lambung. Efek sistemik dapat berupa depresi susunan syaraf pusat, koma, kejang, albuminaria, terdapatnya sel darah merah di urine (hematuria) dan asidosis metabolik. Dosis fatal formalin melalui saluran pencernaan pernah dilaporkan sebesar 30 ml.
- Formaldehid dapat mematikan sisi aktif dari protein- protein vital dalam tubuh, maka molekul-molekul itu akan kehilangan fungsi dalam metabolisme. Akibatnya fungsi sel akan terhenti. Pada dasarnya, formaldehid dalam jaringan tubuh sebagian besar akan dimetabolisir kurang dari 2 menit oleh enzim formaldehid dehidrogenase menjadi asam format yang kemudian diekskresikan tubuh melalui urin dan sebagian dirubah
menjadi CO2 yang dibuang melalui nafas. Fraksi formaldehid yang tidak mengalami metabolisme akan terikat secara stabil dengan makromolekul seluler protein DNA yang dapat berupa ikatan silang(cross- linked). Ikatan silang formaldehid dengan DNA dan protein ini diduga bertanggungjawab atas terjadinya kekacauan informasi genetik dan konsekuensi lebih lanjut seperti terjadi mutasi genetik dan sel kanker. Bila gen-gen rusak itu diwariskan, maka akan terlahir generasi dengan cacat gen. Dalam pada itu, International Agency Research on Cancer (IARC) mengklasifikasikann ya sebagai
karsinogenik golongan 1 (cukup bukti sebagai karsinogen pada manusia); khususnya pada saluran pernafasan.
- Rhodamin B bisa menumpuk di lemak sehingga lama-kelamaan jumlahnya akan terus bertambah. Rhodamin B diserap lebih banyak pada saluran pencernaan dan menunjukkan ikatan protein yang kuat. Kerusakan pada hati tikus terjadi akibat makanan yang mengandung rhodamin B dalam konsentrasi tinggi. Paparan rhodamin B dalam waktu yanglama dapat menyebabkan gangguan fungsi hati dan kanker hati. dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak dan tekanan darah rendah. Pada jangka panjang dapat menyebabkan kanker kandung kemih.Meskipun bahan kimia tersebut telah dilarang penggunaannya untuk pangan, namun potensi penggunaan yang salah (misuse) hingga saat ini bukan tidak mungkin.

Terdapat berbagai faktor yang mendorong banyak pihak untuk melakukan praktek penggunaan yang salah bahan kimia terlarang untuk pangan. Pertama, bahan kimia tersebut mudah diperoleh di pasaran. Kedua, harganya relatif murah. Ketiga, pangan yang mengandung bahan tersebut menampakkan tampilan fisik yang memikat. Keempat, tidak menimbulkan efek negatif seketika. Kelima, informasi bahan berbahaya tersebut relatif terbatas, dan pola penggunaannya telah dipraktekkan secara turun-temurun. Oleh karena itulah kita sebagai konsumen hendaknya perlu berhati-hati dalam memilih produk pangan antara lain dengan mengenal ciri-ciri produk pangan yang mengandung
bahan terlarang. Misalnya, tahu yang mengandung formalin mempunyai bentuk fisik yang terlampau keras, kenyal namun tidak padat, bau agak menyengat (bau formalin); tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25o C) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10o C).

Tentu upaya lain dapat ditempuh dalam hal sulit untuk menentukan ciri-ciri fisik produk pangan yang mengandung bahan kimia yang terlarang. Misalnya, membeli dari toko/ pasar swalayan yang bereputasi baik atau mengecek apakah produk dimaksud telah terdaftar . Disamping itu, masyarakat dapat mencari informasi tentang bahan berbahaya dari berbagai sumber yang tersedia antara lain: melalui media elektronik (TV, radio, internet); media cetak ( koran, leaflet, booklet, poster) atau komunikasi langsung melalui penyuluhan, seminar dan lain sebagainya. Dengan demikian, secara perlahan diharapkan terjadi perubahan perilaku dari mereka yang tidak tahu menjadi tahu dan dapat menggugah kesadaran mereka sehingga mau dan mampu untuk melakukan pengamanan paling tidak untuk lingkungan keluarganya sendiri.
Pada gilirannya akan terbentuk suatu budaya yang menonjolkan perilaku kehidupan yang aman (safety culture) di tengah masyarakat.

Pemerintah dalam hal ini Badan POM bersama jajarannya yaitu Balai Besar POM/ Balai POM secara rutin melakukan pengawasan dan pengamanan termasuk melakukan sampling terhadap sejumlah sampel yang diduga mengandung bahan berbahaya antara lain: tahu, mie basah, kerupuk, ikan asin dan sebagainya untuk dilakukan uji laboratorium
terhadap produk- produk tersebut, serta melakukan tindakan pengamanan yang sesuai.
Dalam rangka meminimalisir praktek penggunaan bahan kimia yang salah dalam pangan maka Badan Pengawas Obat dan Makanan tidak dapat melakukannya sendiri. Terdapat sejumlah aspek yang bukan merupakan kewenangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Salah satu diantaranya adalah pengaturan di bidang tata niaga dan distribusi bahan berbahaya yang merupakan kompetensi dari Departemen Perdagangan. Baru-baru ini Departemen Perdagangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 04/M-Dag /Per/2/2006 tentang Distribusi dan Pengawasan Bahan Berbahaya, yang diamandemen dengan Peraturan Menteri Perdagangan No.8/M-DAG/PER/ 6/2006. Peraturan ini ditetapkan dengan maksud agar kasus penggunaan yang salah (misuse) bahan berbahaya pada pangan dapat dicegah
atau paling tidak dikurangi dengan cara mengendalikan pasokan bahan berbahaya tersebut melalui mekanisme distribusi yang jelas. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa yang boleh memproduksi bahan berbahaya di dalam negeri adalah perusahaan yang sudah memiliki izin sebagai Produsen Bahan Berbahaya (PB2) dan PB2 hanya boleh menyalurkan bahan berbahaya kepada Pengguna Akhir Bahan Berbahaya (PAB2) atau melalui Distributor Terdaftar Bahan Berbahaya (DTB2). Selanjutnya, bahan berbahaya boleh diimpor oleh Importir Terdaftar Bahan Berbahaya (ITB2) yang berhak mendistribusikan secara langsung kepada PAB2. Importasi bahan berbahaya juga boleh dilakukan oleh Importir Produsen Bahan Berbahaya (IPB2) untuk kepentingan produksinya sendiri. DTB2 hanya boleh menyalurkan bahan berbahaya kepada PAB2 dan Pengecer terdaftar Bahan Berbahaya (PTB2) dan PTB2 hanya boleh menyalurkan bahan berbahaya kepada PAB2. Surat izin Usaha Perdagangan Bahan Berbahaya untuk DTB2 dan PTB2 dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Departemen Perdagangan dan gubernur di propinsi PTB2 tersebut berada. Pembinaan dan pengawasan terhadap IPB2, ITB2, DTB2, PTB2 dilakukan oleh Departemen Perdagangan berkoordinasi dengan departemen/ instansi yang terkait. Pada peraturan menteri tersebut, diatur 54 jenis (terlampir) bahan berbahaya yang dilarang penggunaannya dalam pangan.

DAFTAR JENIS BAHAN BERBAHAYA UNTUK KEPERLUAN LAIN DILUAR
PANGAN LABORATORIUM / PENELITIAN
No Nama Bahan Nomer Cas Kemasan Terkecil
1. Alkannin 23444-65-7 1 kg 25 g
2. Asam Borat 10043-35-3 1 kg 25 g
3. Asam Monokloroasetat 79-11 8 1 l 25 ml
4. Asam Nordihidroguaiaretat 500-38-9 1 kg 25 g
5. Asam Salisilat 69-72-7 1 kg 2,5g
6. Auramin 2465-27-2 1 kg 10 g
7. Amaran 915-67-3 1 kg 10 g
8. Besi (III) oksida 1309-37-1 1 kg 10 g
9. Bismut Oksiklorida 7787-59-9 1 kg 25 g
10. Boraks 1303-96-4 5 kg 25 g
11. Coklat FB 12236-46-3 1 kg 25 g
12. Dietil Pirokarbonat 1609-47-8 1 kg 25g
13. Dulsin 150-69-6 1 kg 5 g
14. Formaldehid larutan 50-00-0 10 l 25 ml
15. Hijau Amasid G 5141-20-8 1 kg 25 g.
16. Indantren Biru R 81-77-6 1 kg 10 g
17. Kalkozin Magenta N569-61-9 1 kg 25 g
18. Kalium Borat 7758-01-2 1 kg 50 g
19. Kalium Klorat 3811-04-9 1 kg 5 g
20. Kobalt Asetat 71-48-7 1 kg 5 g
21. Kobalt Klorid 7646-79-9 1 kg 5 g
22. Kobalt Sulfat 5610124-43-3 1 kg 5 g
23. Krisoidin 532-82-1 1 kg 50 g
24. Krisoin S 547-57-9 1 kg 10 g
25. Kumarin 91-64 - 5 1 kg 5 g
26. Kuning Anilin 2706-28-7 1 kg 10 g
27. Kuning Mentega 60-11-7 1 kg 10 g
28. Kuning Metanil 587-98-4 1 kg 25 g
29. Kuning AB 85-84-7 1 kg 10 g
30. Kuning OB 131-79-3 1 kg 10 g
31. Magenta I 632-99-5 1 kg 25 g
32. Magenta II 26261-57-4 1 kg 25 g
33. Magenta III 3248-91-7 1 kg 25 g
34. Merah Sitrus 26358-53-8 1 kg 25 g
35. Minyak Oranye SS 562646-17-5 1 kg 25 g
36. Minyak Oranye XO 3118-97-6 1 kg 25 g
37. Nitrobenzen 98-95-3 1 l 25 ml
38. Nitrofurazon 59-87-0 1 kg 5 g
39. Natrium Salisilat 54-21-7 1 kg 5 g
40. Oranye G 1936-15-8 1 kg 25 g
41. Oranye GGN 523-44-4 1 kg 25 g
42. Orcein 1400-62-0 1 kg 5 g
43. P 400 553-79-7 1 kg 5 g
44. Paraformaldehid 30525-89-4 1 kg/ 1 fl (100 tab) 5 g
45. Ponceau 3R 3564-09-08 1 kg 5 g
46. Ponceau 6R 5850-44-2 1 kg 5 g
47. Ponceau SX 4548-53-2 1 kg 10 g
48. Rhodamin B 5681-88-9 1 kg 1 g
49. Sinamil Antranilat 87-29-6 1 kg 10 g
50. Skarlet GN 3257-28-1 1 kg 10 g
51. Sudan 1 842-07-9 1 kg 25 g
52. Tiourea 62- 56-6 1 kg 25 g
53. Trioksan 110-88-3 1 kg 25 g
54. Violet 6B 1694-09-3 1 kg 10 g

Read More......

Wednesday, December 3, 2008

Sodium Benzoate, Menyebabkan Kerusakan DNA

Berhati-hatilah terhadap bahan pengawet. Survey terbaru tentang pengawet minuman bersoda, Sodium Benzoate diketahui menyebabkan kerusakan DNA


Riset yang dilakukan oleh Sheffield University di Inggris terhadap bahan pengawet makanan dan minuman yang umum digunakan, menyatakan bahwa sodium benzoate diperkirakan dapat merusak DNA. Sodium benzoate, penghambat jamur yang biasa ditemukan pada Pepsi, Coke, Sprite, maupun minuman-minuman ringan lainnya, juga pada asinan dan saus, dianggap patut diwaspadai.

Pete Piper, professor bidang biologi molekuler dan bioteknologi, yang telah meneliti sodium benzoate sejak 1999, pernah menguji sodium benzoate pada sel ragi yang hidup. Ia terkejut menemukan substansi tersebut dapat merusak DNA mitochondria pada ragi.

Karena peduli terhadap hal ini, Piper mempublikasikan penelitiannya melalui surat kabar Inggris, The Independent, pada hari Minggu, 27 Mei 2008: "Bahan kimia ini memiliki kemampuan untuk menyebabkan kerusakan yang serius pada DNA di dalam mitochondria, sedemikian rupa hingga dibuat sepenuhnya tidak aktif - mereka merusak seluruhnya."

"Mitochondria menyerap oksigen untuk menghasilkan energi, dan bila dirusak - seperti terjadi pada sejumlah kondisi pada saat sakit - maka sel mulai mengalami kegagalan fungsi yang sangat serius. Dan ada sejumlah penyakit dimana yang sekarang dikaitkan dengan kerusakan DNA ini - penyakit Parkinson dan beberapa penyakit akibat degenerasi saraf, namun terutama sekali, keseluruhan dari proses penuaan."

Sodium benzoate terbentuk secara alami pada buah cranberry, apel, produk susu, kayu manis, dan cengkeh. Menurut http://inchem.org, sodium benzoate yang terbentuk secara alami pada makanan kira-kira 40 mg/kg. Digunakan sebagai bahan pengawet, diperlukan kira-kira 2.000 mg/kg. Secara historis, asam benzoat berasal dari distilasi kering dari getah kapur barus. Produksi massal dihasilkan secara murah dari toluene. Sodium benzoate dibuat dari asam benzoic.

Penyelidikan-penyelidikan pada daftar FDA terutama diterapkan pada tikus, dimana tidak nampak gejala keracunan. Percobaan yang dilakukan pada sejumlah individu terbatas dari kurun 1960-an hingga 1980-an, tidak menunjukkan efek negatif, oleh karena itu sodium benzoate dan asam benzoic dianggap aman oleh lembaga pengawas makanan Amerika Serikat tersebut.

Kelompok Bantuan Bagi Anak-Anak Hiperaktif di Inggris melakukan pengecualian dan merekomendasikan untuk menghindari sodium benzoate dan asam benzoic. Piper sendiri menganggap hasil uji coba yang dilakukan oleh FDA sebagai "kadarluasa."

Sebuah studi jangka pendek pada tikus - yang diberikan sodium benzoate/benzoic acid sebanyak 1.800 mg/kg - telah mengakibatkan kerusakan sistem saraf pusat. Asam benzoic menyebabkan patologi hati dan mengurangi berat badan. Namun, penyelidikan ini dianggap belum cukup untuk memastikan dampak negatifnya.

Vitamin C (ascorbic acid) ditambahkan pada minuman ringan akan bereaksi dengan sodium benzoate menghasilkan benzene, dikenal sebagai polutan udara dan penyebab kanker.
Sumber: http://www.hidayatullah.com

Read More......

Friday, November 21, 2008

Pertolongan Pertama Pada "STROKE"

Berikut ini adalah cara memberikan pertolongan pertama pada orang yang terkena stroke. Informasi ini dikirim oleh teman via email. Semoga bermanfaat...


Ada satu cara terbaik untuk memberikan pertolongan pertama kepada orang yang mendapat serangan STROKE.

Cara ini selain dapat menyelamatkan nyawa si penderita , juga tidak menimbulkan efek sampingan apapun. Pertolongan pertama ini dijamin merupakan pertolongan GAWAT DARURAT.

Sebagaimana diketahui , orang yang mendapat serangan STROKE, seluruh darah di tubuh akan mengalir sangat kencang menuju pembuluh darah di otak. Apabila kegiatan pertolongan diberikan terlambat sedikit saja , maka pembuluh dara pada otak tidak akan kuat menahan aliran darah yang mengalir dengan deras dan akan segera pecah sedikit demi sedikit.

Dalam menghadapi keadaan demikian jangan sampai panik tetapi harus tetap tenang. Si penderita harus tetap berada di tempat semula dimana ia terjatuh (Mis : di kamar mandi, kamar tidur, atau dimana saja )

JANGAN DIPINDAHKAN !!!!

Sebab dengan memindahkan si penderita dari tempat semula akan mempercepat perpecahan pembuluh darah di otak. Penderita harus di bantu mengambil posisi duduk yang baik agar tidak terjatuh lagi , dan pada saat itu pengeluaran darah dapat dilakukan, fungsinya adalah untuk mengurangi tekanan darah ke otak.

Untuk yang terbaik menggunakan JARUM SUNTIK , namun apabila tidak ada , maka JARUM JAHIT / JARUM PENTUL / PENITI dapat dipakai dengan terlebih dahulu di-steril-kan dulu dengan cara di bakar diatas api atau dibilas alkohol.Setelah jarum steril, segera lakukan PENUSUKAN pada 10 UJUNG JARI TANGAN.

Titik penusukan kira-kira 1 cm dari ujung kuku. Setiap jari cukup di tusuk 1 KALI SAJA dengan harapan setiap jari mengeluarkan tetes darah. Pengeluaran darah juga dapat dibantu dengan cara di tekan apabila darah ternyata tidak keluar dari ujung jari.

Dalam jangka waktu kira-kira 10 menit , si penderita akan seger sadar kembali. Bila mulut si penderita tampak Mencong / Tidak normal , maka KEDUA DAUN TELINGA si penderita HARUS DITARIK - TARIK sampai berwarna kemerah-merahan. Setelah itu lakukanlah 2 KALI PENUSUKAN pada masing-masing UJUNG BAWAH TELINGA sehingga darah keluar sebanyak 2 tetes dari setiap ujung daun telinga.

Read More......