Showing posts with label Motivasi. Show all posts
Showing posts with label Motivasi. Show all posts

Tuesday, January 24, 2012

Kepepet vs Iming-Iming

Ada dua sebab yg membuat orang tak tergerak untuk berubah.
Yang pertama adalah impiannya kurang kuat, yang kedua tidak kepepet.

Dua hal tersebut yang seringkali disebut orang sebagai motivasi.Kesalahan fatal yang timbul oleh sebagian besar motivator ataupun trainer motivasi lainnya adalah hanya menggunakan impian sebagai 'iming-iming' untuk menggerakkan audiens. "Apa Impian anda? Siapa yang impiannya punya mobil mewah? Rumah mewah? Atau bahkan kapal pesiar?".


Memang, saat di ruang seminar, mereka sangat terbawa dan termotivasi oleh sang motivator. Tapi masalahnya, sepulang dari seminar, mereka dihantam kemalasan, mungkin juga halangan-halangan bahkan seringkali oleh orang-orang yang mereka sayangi. Apa jadinya? Mereka tetap diam di tempat.

Contoh yang kedua, ada seorang salesman yang bekerja di suatu perusahaan. Seperti perusahaan lainnya, mereka menerapkan sistem bonus. "Jika anda mencapai target yang telah ditentukan, maka anda akan mendapat bonus jalan-jalan keluar negeri!" kata managernya. "Bagaimana, semangat?" lanjut manager berinteraksi. "Semangaat...ngat..ngat!" sambut salesman, sambil mengepalkan tangannya seolah siap tempur. Bulan demi bulan pun berlalu tanpa pencapaian target. Kemudian si manager bertanya, "Apa bonus yang aku tawarkan kurang besar?". "Enggak kok Pak, cukup besar, mudah-mudahan bulan depan tercapai Pak".

Setelah 3 bulan masa 'iming-iming' tak berhasil, si manager mulai mengubah strategi. Dia berteriak agak menekan di dalam meetingnya, "Pokoknya, jika anda tidak bisa mencapai target penjualan yang sudah saya tetapkan, anda saya PECAT!". Nah, keluarlah keringat dingin si salesman. Sekeluar dari ruangan dia langsung menyambangi calon-calon customernya, kerjanyapun semakin giat. Malas, malu, nggak pe-denya hilang seketika. Kok bisa? Karena KePePet! Yang dia pikirkan, jika dia tidak dapat memenuhi target, dia akan dipecat. Jika dipecat, penghasilannya akan nol.

"Terus anak istriku makan apa?" pikirnya. Anehnya, target penjualan yang selama ini tidak pernah tercapai, bisa juga terlampaui.

Itulah yang disebut The Power of Kepepet. 97% orang termotivasi karena Kepepet, bukan karena iming-iming.

Maka dari itu ada pepatah mengatakan bahwa "Kondisi Kepepet adalah motivasi terbesar di dunia!". Banyak perusahaan mengampanyekan visi besarnya kepada seluruh karyawannya. Apa jawab mereka? "Emang gua pikirin!". Bukannya salah karyawan yang tidak peduli terhadap visi perusahaan, tapi karena visi itu tak terlihat oleh karyawan. Mereka lebih termotivasi oleh sesuatu yang berupa ancaman, baik situasi dimasa mendatang ataupun berupa punishment.

John P. Kotter (Harvard Business Review) mengemukakan "Establishing Sense of Urgency adalah langkah pertama untuk menggerakkan perubahan dalam suatu organisasi. Dengan melihat ancaman-ancaman terhadap kompetisi dan krisis, membuat mereka tergerak, sebelum mengomunikasikan VISI. "Jika rasa sakit terhadap kondisi sekarang tidak kuat, orang tak akan beranjak untuk berubah"

Jadi, analisa kembali kehidupan Anda sekarang ini. Jika Anda tidak mengubahnya, rasa sakit atau kerugian apa yang akan Anda dapatkan dimasa mendatang.

Saran saya, jika Anda berada di zona yang sangat nyaman untuk tidak berubah (tidak melihat ancaman), ciptakan sedikit trigger (challenge) misalnya berupa penambahan investasi rumah. Jangan beli rumah yang sesuai dengan kemampuan bayar Anda, tapi 'sedikit lebih' dari kemampuan Anda sekarang. Nah, dengan begitu Anda mau tidak mau dipaksa untuk mencari penghasilan tambahan atau mengurangi porsi pengeluaran yang tidak penting.

Langkah kedua, baru pikirkan nilai investasi itu 5 sampai 10 tahun mendatang, mungkin bisa sebagai solusi pembiayaan uang sekolah anak Anda kelak. Dengan meletakkan porsi dan posisi The Power of Kepepet dan iming-iming secara tepat, Insya Allah kita akan selalu termotivasi.
FIGHT !!

Sumber : Jaya Setiabudi

Read More......

Friday, December 17, 2010

NIKMATILAH KOPINYA ,... BUKAN CANGKIRNYA!

Ini dari milis tetangga, menarik sekali untuk disimak :
Semoga bermanfaat,NIKMATILAH KOPINYA ,... BUKAN CANGKIRNYA!

Sekelompok alumni University California of Bekeley yang telah mapan dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang telah tua.Percakapan segera terjadi dan mengarah pada komplain tentang stess di pekerjaan dan kehidupan mereka.

Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis.Dari porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa diantara gelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah.Dan mengatakan pada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.


Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor itu mengatakan : "Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang murah saja.

Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stress yang kalian alami.""Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi.

Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukanlah cangkirnya, namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan cangkir orang lain."

"Sekarang perhatikan hal ini : Kehidupan bagai kopi, sedangkan pekerjaan, uang dan posisi dalam masyarakat adalah cangkirnya. Cangkir bagaikan alat untuk memegang dan mengisi kehidupan. Jenis cangkir yang kita miliki tidak mendefinisikan atau juga mengganti kualitas kehidupan yang kita hidupi.

Seringkali, karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang Tuhan sediakan bagi kita."Tuhan memasak dan membuat kopi, bukan cangkirnya.Jadi nikmatilah kopinya, bukan cangkirnya.

Sadarilah jika kehidupan anda itu lebih penting dibanding pekerjaan anda. Jika pekerjaan anda membatasi diri anda dan mengendalikan hidup anda, anda menjadi orang yang mudah diserang dan rapuh akibat perubahan keadaan.Pekerjaan akan datang dan pergi, namun itu seharusnya tidak merubah diri anda sebagai manusia.

Pastikan anda membuat tabungan kesuksesan dalam kehidupan selain dari pekerjaan anda.(Author Unknown)Ingatlah sukses bukanlah tujuan, bukan pula perjalanan., Sukses adalah mindset. Bukan hanya cogito er go sum (saya berpikir maka saya ada), namun sum ego prosperitas (sukses adalah saya)

Read More......

Bodoh Tapi Hebat

Cerita dari tetangga....

Seorang anak sambil menangis meninggalkan sekolahnya. Ia mengenggam selembar kertas di tangannya yang dititipkan gurunya untuk diberikan kepada orangtuanya. Di kertas itu tertulis, “Karena anakmu terlampau bodoh dan tak mampu memahami pelajaran serta menghambat kemajuan proses pelajaran sekolah, dan demi rasa tanggung jawab kami
terhadap murid-murid yang lain, maka kami sangat mengharapkan agar anak ini secara terhormat menarik diri sendiri dari sekolah.”


Setelah membaca nota tersebut, ibunya tak mampu menahan sedih. Air matanya mengalir deras. Ia sama sekali tak percaya kalau anaknya itu terlampau bodoh dan tak mampu memahami pelajaran sekolah. Ia lalu memutuskan, “Kalau guru tidak bisa mengajarnya, aku akan menjadi guru bagi anakku sendiri.”

Tahukah anda apa yang terjadi pada diri anak tersebut kemudian ?. Pada saat kematiannya, anak yang dianggap bodoh oleh para gurunya serta dididik sendiri oleh ibunya itu, mendapat penghargaan amat besar oleh seluruh penduduk Amerika dan dunia. Pada tanggal 18 Oktober 1931 malam hari jam 9.55 menit, seluruh Amerika memadamkan semua lampu listrik untuk mengenang jasa seorang penemu besar, Thomas Alva Edison, seorang yang dianggap bodoh namun telah mengubah arah perkembangan dunia. Thomas tak menyerah pada penilaian orang lain. “I never failed once. I invented the light bulb. It just happened to be a 2000-step process.” (Thomas Alva Edison)

Read More......

Monday, July 21, 2008

Mulailah Mengerjakan Sesuatu

Jangan biarkan pertanyaan memenuhi benak anda sehingga melunturkan kemampuan anda untuk melakukan sesuatu. Memang, banyak hal yang tidak bisa kita lakukan saat ini.
Karena itu tinggalkan saja.


Kerjakan sesuatu yang anda bisa, meski hanya menuliskan sebuah titik. Jangan biarkan sesuatu yang tak bisa anda kerjakan malah menyurutkan niat anda untuk mengerjakan sesuatu yang bisa anda kerjakan.Perhatikan saja keberanian anda untuk mengambil tindakan. Sekecil apa pun langkah pertama yang anda tapakkan adalah langkah besar bagi keberanian anda.

Tak perlu disibukkan dengan pertanyaan: mana yang lebih dulu, "Telor" atau "Ayam".
Yang perlu anda lakukan adalah melihat apa yang ada dalam genggaman dan menghargainya.
Yaitu, dengan mengerjakan sesuatu sebaik-baiknya. Bila telur yang berada dalam genggaman, eramilah hingga ia menetas menjadi seekor anak ayam. Sedangkan, bila ayam yang berada dalam genggaman, peliharalah sampai bisa menghasilkan telur-telur.

Lebih dari sekedar mempertanyakannya namun mengerjakannya.

Dari: Milis teknikindustri_ISTA@yahoogroups.com

Read More......

Friday, June 27, 2008

PAKET CARE UNTUK MEMBANGKITKAN KEMBALI SEMANGAT DI PERUSAHAAN ANDA

Apakah perusahaan anda sedang mengalami penciutan usaha, kewalahan dalam menghadapi perubahan teknologi, rendahnya moral karyawan, dan suasana saling "sikut" di antara sesama karyawan?

Bila ya, maka anda tergabung bersama dengan banyak perusahaan lain di dunia sekarang ini. Survey yang dilakukan oleh Roper menemukan bahwa moral karyawan dan kepuasan kerja di masa sekarang ini berada pada titik terrendah semenjak Roper melakukan survey beberapa dekade lalu.


Banyak perusahaan telah begitu banyak memusatkan perhatiannya untuk mengembangkan sistem dan proses, namun mereka melupakan faktor manusia di perusahaan mereka. Dan hasilnya, banyak karyawannya terbebani dengan perasaan takut, tidak percaya, stress, perasaan tidak memiliki kekuatan, dan kehilangan harapan.

Agar tetap bisa bertahan di masa sulit, kita harus membangkitkan kembali semangat untuk memiliki komitmen, harga diri, dan cara pandang baru yang akan meningkatkan produktivitas dan profit.

Dalam suasana yang penuh persaingan ini, perusahaan yang benar-benar sukses adalah perusahaan yang memiliki karyawan yang bekerja keras, pintar, dan di atas semua itu, penuh antusiasme.

Saya menemukan beberapa faktor dalam berkomunikasi yang hidup di perusahaan berbagai bidang usaha di seluruh penjuru dunia, yang menyebabkan mereka senantiasa memiliki semangat tinggi, yaitu CARE:

C = CREATIVE COMMUNICATION
Chicago Tribune melaporkan studinya baru-baru ini yang menunjukkan bahwa rata-rata seorang karyawan menghabiskan 50 jam dalam seminggu untuk melakukan komunikasi dengan berbagai cara. Sebagian besar dari kita dibombardir oleh tumpukan kertas, ratusan pesan email, atau voice mail. Dan satu-satunya cara agar pesan kita dapat sampai dan didengar oleh karyawan adalah dengan mengirimkan pesan yang mengejutkan orang. Semakin tinggi kreativitas kita dalam mengkomunikasikan pesan, maka semakin besar kesempatan pesan tersebut diperhatikan orang.
Penting sekali untuk diingat bahwa kita selalu melakukan interaksi dalam dua aspek. Pertama, aspek bisnis (business level), dimana kita berusaha untuk menyampaikan pesan tujuan interaksi kita. Kedua, aspek manusia (human level), dimana kita berusaha menggugah perasaan penerima pesan. Semua ini dilakukan dalam setiap bentuk komunikasi, baik secara tatap muka, eletronik, maupun tertulis.

Tiga pertanyaan berikut patut dipertimbangkan saat menyampaikan pesan anda:
1. Apakah informasi tersebut akan dapat disampaikan dengan jelas dan akurat? (Business Level)
2. Apakah penerima pesan memiliki perasaan yang baik pada kita/perusahaan? (Human Level)
3. Apakah cara kita mengkomunikasikannya dapat menggugah penerima? (Creative Communication)

Saat karyawan menyadari pentingnya komunikasi yang kreatif dan aspek manusia dalam berkomunikasi, maka dimensi baru yang penuh dengan inovasi yang menyenangkan akan muncul dalam tempat kerja.

A = ATMOSPHERE AND APPRECIATION FOR ALL
Charles Garfield pernah berkata, "Dalam lingkungan dimana kebutuhan manusia diperhatikan, dan bakat serta kreativitas dibiarkan berkembang, maka karyawan akan memberikan semua kemampuan yang mereka miliki." Pertanyaannya adalah,
- macam apakah suasana kerja yang ada dalam perusahaan anda?
- Bagaimanakah penampilan ruang tamu kantor anda?
- Bagaimana dengan gedung produksi anda?
- Apakah menciptakan suasana yang kreatif?
- Apakah para karyawan senang dengan pekerjaan mereka?

Dalam laporan tahunan mengenai apa yang dibutuhkan oleh karyawan dari pekerjaan mereka, jawaban nomor dua yang selalu muncul sejak tahun 1948 adalah "Penghargaan atas pekerjaan mereka". Lebih menarik lagi, jawaban "Gaji tinggi" berada di peringkat ke lima! Apakah anda mendorong adanya penghargaan semacam itu setiap hari di tempat kerja anda, baik melalui program formal atau pendekatan pribadi?

R = RESPECT AND REASON FOR BEING
Robert Greenleaf, Hyler Bracey, Peter Block, dan John Scherer adalah para pakar yang berbicara mengenai Kepemimpinan yang Melayani (Servant Leadership) dan pentingnya memanage dari dalam hati.

James Autry malah pernah berkata, "Manajemen yang baik adalah tentang cinta dalam porsi yang besar. Atau bila anda tidak merasa enak dengan istilah cinta, gunakan saja istilah "perhatian" (care) karena manajemen yang baik selalu melibatkan kegiatan memperhatikan orang, bukan memanipulasi mereka." Lalu, bagaimanakah bentuk kepemimpinan yang muncul di perusahaan anda?

Dalam setiap interaksi yang kita lakukan dengan setiap orang, kita memiliki pilihan untuk menciptakan kesan negatif, positif atau nol pada orang tersebut, tergantung bagaimana kita memperlakukannya.

Negatif berarti merendahkan orang lain, membuat mereka merasa tidak begitu penting dibanding kita di perusahaan ini.
Nol berarti kita hanya memperhatikan aspek bisnis (business level) saja.
Sedangkan positif berarti kita menjadikan orang lain merasa penting (human level) atau seringkali malah menggugah mereka.

Menciptakan kesan positif dalam setiap interaksi harus menjadi tujuan setiap dari karyawan. Kata Peter Block, "Pilihan yang kita tawarkan pada orang lain adalah apa yang menumbuhkan rasa tanggung jawab."

E = EMPATHY AND ENTHUSIASM
Bila karyawan mulai memahami pentingnya aspek manusia dalam setiap interaksi mereka, maka mereka bisa dapat mendengarkan bukan hanya lewat telinga saja namun juga melalui hati mereka. Kata Stephen Coveys, "Cobalah untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti."

Beberapa tahun lalu Francis Likert pernah berucap, "Bila ingin mencapai performance yang tinggi, maka seorang manajer perlu memiliki tujuan performance yang tinggi pula, serta antusiasme yang tinggi untuk mencapai tujuan tersebut." Apakah para manajer perusahaan anda memiliki antusiasme pada pentingnya pekerjaan mereka dan mengapa mereka perlu mengubah cara interaksi mereka.

Sebelum melakukan perubahan budaya perusahaan, anda harus memikat hati dan semangat orang sehingga mereka merasa memiliki rasa tanggung jawab pribadi sekaligus kekuatan untuk melakukan perubahan. Bila mereka benar-benar mengerti, maka mereka tidak akan merasa menjadi "korban mental" yang biasanya mengikuti bila seseorang merasa dibebani tugas tersebut. Dengan demikian, mereka bisa sungguh-sungguh berkreatif dalam melakukannya.
Semangat baru untuk mengirimkan paket CARE akan berdampak pada produkstivitas dan profit perusahaan anda dan akan memberika harapan yang telah lama mereka rindukan.

Barbara A. Blanz (diadaptasi dari Barbara Glanz Communications,Inc.)
Sumber: milis teknikindustri_ISTA@yahoogroups.com

Read More......

Thursday, May 29, 2008

ANDA BERTANGGUNG JAWAB ATAS MOTIVASI DIRI ANDA

Adalah keliru menuntut orang lain memotivasi anda. Tak seorang pun bertanggung jawab atas timbul tenggelamnya motivasi itu dalam diri anda, melainkan anda sendiri. Pidato pemimpin yang menggebu-gebu, program pelatihan yang menggairahkan atau pernyataan visi yang penuh kalimat indah, semua itu hanya usaha mengetuk pintu motivasi diri anda. Bila anda tak berkenan membukanya, gedoran sekeras apa pun takkan berguna. Karena anda bertanggung jawab atas perjalanan karier dan hidup anda, maka bangun... bangunkan diri anda sendiri.


Anda pun tak bertanggung jawab pada naik turunnya motivasi orang lain.
Karena anda tak selalu tahu apa harapan mereka. Motivasi selalu bertalian dengan harapan. Sediakan tempat bagi mereka untuk memenuhi harapan bersama; antara anda dan mereka. Kemudian bekerjalah bahu-membahu untuk mewujudkannya. Motivasi selalu muncul dari kegembiraan. Sedangkan kegembiraan ditemukan dalam kerja bersama.

Sumber: teknikindustri_ISTA@yahoogroups.com

Read More......

CARA BERFIKIR ORANG SUKSES

Ungkapan ini berusaha menjelaskan bahwa perbedaan utama antara orang sukses dan orang gagal ada pada cara berpikirnya. Mereka yang sukses adalah mereka yang selalu menggunakan kekuatan berpikir untuk terus memperbaiki hidupnya sehingga lebih baik.


Orang-orang yang sukses ini adalah mereka yang memiliki tipe berpikir positif. Tipe berpikir orang-orang sukses ini adalah:

1.Big picture thinking bukan small thinking Cara berpikir ini menjadikan mereka terus belajar, banyak mendengar dan terfokus sehingga cakrawala mereka menjadi luas.

2.Focused thinking bukan scattered thinking Sehingga dapat menghemat waktu dan energi, loncatan-loncatan besar dapat mereka raih.

3.Creative thinking bukan restrictive thinking Proses berpikir kreatif ini meliputi: think-collect-create-correct-connect.

4.Realistic thinking bukan fantasy thinking Memungkinkan mereka meminimalkan risiko, ada target & plan, security, sebagai Katalis dan memiliki Kredibilitas.

5.Strategic thinking bukan random thinking Sehingga simplifies, customize, antisipatif, reduce error and influence other dapat dilakukan.

6.Possibility thinking bukan limited thinking Mereka dapat berpikir bebas dan menemukan solusi bagi situasi yang dihadapi.

7.Reflective thinking bukan impulsive thinking Memungkinkan mereka memiliki integritas, clarify big picture, confident decision making.

8.Innovative thinking bukan popular thinking Menghindari cara berpikir yang awam untuk meraih sesuatu yang lebih baik.

9.Shared thinking bukan solo thinking. Berbagi pemikiran dengan orang lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

10.Unselfish thinking bukan selfish thinking Memungkinkan mereka berkolaborasi dengan pemikian orang lain.

11.Bottom line thinking bukan wishful thinking Berfokus pada hasil sehingga dapat meraih hasil berdasarkan potensi pemikiran yang dimiliki.

sumber: teknikindustri_ISTA@yahoogroups.com

Read More......

Secarik Motivasi: BAGAIMANAKAH MENEMUKAN KETENANGAN

Coba anda lempar sebutir kerikil ke dalam telaga yang tenang. Berpusat dari tempat jatuhnya kerikil itu akan tercipta sebuah riak gelombang yang mengalun ke penjuru telaga.


Kini, bisakah anda menghentikan laju riak gelombang itu? Mungkin anda mencobanya dengan memasukkan telapak tangan anda ke dalam air. Atau, menghadangnya dengan ke dua belah kaki anda. Namun yang terjadi adalah semakin banyak anda melakukan sesuatu pada permukaan telaga, semakin banyak riak gelombang baru bermunculan. Satu-satunya cara menghentikan laju riak gelombang itu hanyalah dengan membiarkannya berhenti sendiri.

Demikian pula dengan ketenangan dan pikiran. Semakin keras anda melakukan sesuatu pada pikiran anda, semakin sulit anda mencapai ketenangan itu. Amati saja. Jangan tolak atau menghentikan riak pikiran anda. Biarkan pikiran berangsur-angsur tenang. Ketenangan diri dimulai dari ketenangan pikiran; sedangkan ketenangan pikiran bermula dari ketenangan bernafas. Dalam nafas yang tenang temukan jiwa yang tenang.

sumber: teknikindustri_ISTA@yahoogroups.com

Read More......

Tuesday, May 13, 2008

Secarik Motivasi: KEBERHASILAN PRIBADI UNTUK KEBERHASILAN TEAM

Meski ia adalah pemain bola hebat, menyandang ban kapten kesebelasan, selalu berada pada posisi tepat, bermain dalam team yang berkeyakinan penuh untuk menang... seberapa pun sempurnanya semua keadaan... ia takkan mampu mencetak sebuah goal pun, bila tak ada pemain lain yang mau memberikan umpan padanya.


Ia hanya bisa berlari ke sana-kemari tanpa arti. Bila ia cukup angkuh, bolehlah ia memaki-maki. Atau, keluar lapangan dan menyadari kesia-siaannya.

Seberapa pun tinggi kedudukan yang anda jabat, itu tak berguna bila tak ada orang mau memberikan umpan yang dapat anda tendang jadi sebuah goal. Kemenangan bukanlah kemenangan bagi anda seorang, namun milik seluruh pemain, pelatih, bahkan penonton yang bersorak-sorak. Karenanya, apakah anda sedang bermain untuk diri sendiri atau team kerja anda? Jawaban itu dapat anda gunakan untuk memahami apa arti sebuah keberhasilan.

Semoga bermanfaat,

Sumber: Milis teknikindustri_ISTA@yahoogroups.com

Read More......

Secarik Motivasi: KERJAKAN PEKERJAAN RUMAH ANDA SETIAP MALAM

Anda mungkin bisa menuntaskan apa yang semestinya anda kerjakan setiap hari dengan berkerja keras di akhir pekan. Namun, bukan itu makna tujuh hari dalam seminggu. Agar seseorang sembuh dari penyakitnya, ia harus minum obat setiap hari; bukan meminum seluruh dosis di akhir pekan.


Agar seorang siswa meraih kenaikan kelas, ia harus mengerjakan pelajarannya setiap malam; bukan membaca bertumpuk buku sehari menjelang ujian. Ini adalah prinsip sederhana produktivitas.

Produktivitas bukan sekedar menghasilkan apa yang bisa kita hasilkan sekarang atau esok. Namun, menjaga agar manfaat dari hasil itu bisa diperoleh sebaik-baiknya hingga di masa-masa mendatang. Mungkin anda bisa menghafal semua pelajaran anda dalam waktu semalam, namun jangan menyesal jika itu hanya bertahan semalam pula. Karena itu, produktivitas selalu berkenaan dengan waktu. Sedangkan waktu adalah ketekunan, kesabaran, dan ketahanan diri.

Semoga bermanfaat,

Sumber: milis teknikindustri_ISTA@yahoogroups.com

Read More......

Friday, May 9, 2008

Secarik Motivasi: KEPERCAYAAN DIRI BUKANLAH KESOMBONGAN DIRI

Hampir-hampir kesombongan itu tiada berguna. Anda memang bisa menemukan kepercayaan diri dengan bersikap arogan dan tinggi hati. Atau, anda berpikiran bahwa sedikit menunjukkan kekuasaan akan menguatkan diri anda.


Itu cuma bayangan belaka. Apalah artinya kepercayaan diri bila orang lain enggan mempercayai anda. Dan, arogansi tak pernah mendapat simpati.
Kesombongan, seberapa pun sedikitnya, hanya memicu dendam orang lain. Anda menemukan kepercayaan diri yang sejati saat anda memperlakukan orang lain, siapa pun ia, dengan penuh hormat. Kehormatan selalu berbalaskan kehormatan.
Kepercayaan berimbalkan kepercayaan.

Sebuah pepatah mengatakan, "Jangan padamkan lilin orang lain, hanya agar lilinmu menyala paling terang." Jangan rendahkan orang lain, apa pun alasannya. Terlebih lagi hanya karena anda ingin meraih kehormatan yang lebih tinggi.

Semoga bermanfaat,

Sumber: Milis teknikindustri_ISTA@yahoogroups.com

Read More......

Secarik Motivasi: KUATNYA SEBONGKAH HARAPAN

Dahulu, ada seorang pengusaha yang cukup berhasil di kota ini. Ketika sang suami jatuh sakit, satu per satu pabrik mereka dijual. Harta mereka terkuras untuk berbagai biaya pengobatan. Hingga mereka harus pindah ke pinggiran kota dan membuka rumah makan sederhana. Sang suami pun telah tiada.


Beberapa tahun kemudian, rumah makan itu pun harus berganti rupa menjadi warung makan yang lebih kecil sebelah pasar. Setelah lama tak mendengar kabarnya, kini setiap malam tampak sang istri dibantu oleh anak dan menantunya menggelar tikar berjualan lesehan di alun-alun kota. Cucunya sudah beberapa.
Orang-orang pun masih mengenal masa lalunya yang berkelimpahan. Namun, ia tak kehilangan senyumnya yang tegar saat meladeni para pembeli. Wahai ibu, bagaimana kau sedemikian kuat?
"Harapan nak! Jangan kehilangan harapan. Bukankah seorang guru dunia pernah berujar, karena harapanlah seorang ibu menyusui anaknya. Karena harapanlah kita menanam pohon meski kita tahu kita tak kan sempat memetik buahnya yang ranum bertahun-tahun kemudian. Sekali kau kehilangan harapan, kau kehilangan seluruh kekuatanmu untuk menghadapi dunia".

Salam,

Sumber: Milis teknikindustri_ISTA@yahoogroups.com

Read More......